pramukanet

Menjaga dan Mempertahankan Perdamaian di Setiap Jengkal Tanah Nusantaraheader image


cari keperluan kamu di sini

Jumat, 28 Januari 2011

JIWA KORSA

L'ESPRIT DE CORPS BUKAN CHAUVINISME CORPS
judul di atas diambil dari sebuah Prajurit Marinir 'Abdoel Fatah' pada HUT Marinir ke 56. Sementara pada tanggal 15 Nopember 2001, Jendral Harbord mengatakan dalam THE AMERICAN ARMY IN FRACE bahwa disiplin moral mempengaruhi suara tak terucapkan yang selalu diberikan ketika tugas memanggil [Williem A.cohen dalam THE Art Of The Leaderg 1990]. Disiplin dan moral menyangkut masalah kejiwaan seseorang, terciptanya disiplin dan moral yang tinggi menuntut pula terpeliharanya L'Esprit de Corps atau yang lebih dikenal dengan jiwa korsa. PENGERTIAN JIWA KORSA Rapl Linton dalam bukunya The Study of Man mengatakan bahwa jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam korps atau Crops Geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan ke-kitaan, suatu kecintaan terhadap
organisasi. Tetapi kebanggaan tersebut secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak 'membabi buta'. Sedangkan Staplekamps Jr. Le Luit der Aat dalam tulisannya yang berjudul Corps Geest (De Militaire
Spectator; 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor-faktor:
(1) Rasa hormat, (2) Kesetiaan, (3) Kesadaran, (4) Tidak mementingkan diri sendiri.
Mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ASHABIYAH-nya Ibnu Khaldun (1332-1406) didalam bukunya yang terkenal MUQADIMAH. Dimana beliau mengartikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb. Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama di dalam korps. Didalam jiwa korsa terkandung loyalitas, inisiatif, tanggung jawab, terbuka, memiliki deikasi dll.Dan tentang loyalitas perlu kiranya diartikan lebih luas. Disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula, bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun dia berada. Setelah membaca tulisan di atas, mari kita mengkaji kembali diri kita sendiri.. Mengapa organisasi kita menjadi 'stagnan'? mengapa ada istilah vakum dalam organisasi?Siapa yg seharusnya disalahkan?Ok...Stop! Tidak ada manusia yang bisa disalahkan,justru yang harus disalahkan adalah sistem yang membuat sebuah organisasi menjadi vakum (bukan vakum cleaner
maksudnya). Disinilah kemudian muncul istilah seperti di atas. Istilah jiwa korsa bukan hanya berlaku dalam militer saja, tetapi berlaku untuk setiap organisasi. Nah dalam kegiatan tertentu ada teknik supaya dalam jiwa anggota kemudian bersemi jiwa korsa. Sudahkah kita menyadari tentang itu?
Kalaupun sudah apakah kemudian kita menerapkanya dalam organisasi? Jadi terlalu naïf juga jika kemudian kita berjalan dengan dada busung disaat organisasi kita dihantam badai, lantas dengan sombongnya kita mengatakan kalau organisasi itu tidak akan berjalan tanpa ada diri kita! Jika anda dalah salah satu yang berbicara seperti itu, maaf saya beritahukan kepada anda bahwa anda adalah ORANG GAGAL!. Karena anda tidak mampu untuk mendidik anggota anda supaya memiliki kemampuan yang sama atau bahkan lebih dari yang anda miliki.

Poskan Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong berikan komentar Anda !